Pada
postingan kali ini, saya akan membahas mengenai “name plate” atau terjemahan
bebasnya adalah “papan nama” dari sebuah trafo arus. Mengapa saya perlu
memaparkan materi ini dalam postingan terpisah ?
Alasannya
sederhana. Hal ini disebabkan karena banyak sekali pengguna yang tidak memahami
keseluruhan isi dari name plate tersebut. Diharapkan, dengan pemaparan
informasi yang tertera pada “name plate”, akan memberikan kemampuan membaca dan
memahami informasi yang tercantum pada name plate tersebut.
Pada
dasarnya, name plate sebuah trafo arus akan mengandung informasi yang sama
antara pabrikan yang satu dengan pabrikan yang lainnya. Hal ini disebabkan
karena informasi minimal yang harus ditampilkan dalam sebuh produk harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh standard international yang
mengatur tentang trafo arus. Sebagai contoh, kami gunakan nama plate sebuah
trafo yang diproduksi oleh PT Esitas Pacific Indonesia.
Berikut ini adalah minimal informasi yang harus
dimuat dalam nameplate suatu produk berdasarkan standar internasional
IEC60044-1. Gambar1 |
- Nama plate harus mencantumkan Nama Pabrikan atau tanda lainnya yang akan memudahkan untuk mengidentifikasikan pabrikan dari trafo tersebut. Pada contoh gambar1, nama pabrikan ditunjukan dengan huruf A, yaitu PT Esitas Pasific.
- Name plate harus mencantumkan nomer seri atau tipe produk, dan akan lebih baik jika kedua informasi tersebut dimuat. Pada contoh gambar1, ditunjukan dengan huruf B1 adalah nomer seri dari trafo, yaitu : 2014/P14404 dan tipe produk adalah ATB 20-B, seperti ditunjukan dengan huruf B2.
- Nama plate harus mencantumkan Frekuensi kerja dari trafo tersebut, seperti ditunjukan pada gambar1, huruf C. Pada contoh tersebut, frekuensinya adalah 50Hz. Hal yang perlu diperhatikan, CT dengan frekuensi kerja 50Hz bisa digunakan untuk keperluan 60Hz, tetapi tidak dengan sebaliknya. CT yang dengan frekuensi 60Hz tidak bisa digunakan untuk 50Hz.
- Pabrikan harus mencantumkan Kelas insulasinya jika trafo arus yang dibuat berbeda dengan kelas insulasi A (pada gambar1, ditunjukan dengan huruf D). pada contoh, kelas insulasinya adalah E. Kelas insulasi terkait dengan kemampuan terhadap kenaikan suhu trafo.
Gambar2 |
- Nameplate harus mengandung rating factor (RF) dari Trafo Arus. Pada contoh, nilai rating factor adalah 1.2 seperting ditunjukan pada gambar1, huruf E. Parameter rating factor terkait dengan kemampuan trafo untuk dialiri arus primer maksimal secara terus-menerus tanpa menyebabkan kerusakan pada trafo.
- Nameplate harus mencantumkan kemampuan trafo terhadap Arus Short circuit , Ith. Pada contoh, besarnya arus short circuit adalah 25kA/1sec seperti ditunjukan pada gambar2, huruf F. Parameter ini terkait dengan kemampuan trafo arus ketika terjadi kesalahan system / fault system dan menyebabkan kenaikan arus yang jauh lebih besar dari arus nominalnya.Trafo arus juga harus memuat besarnya arus dinamik sebuah trafo arus. Besarnya arus dinamik biasanya 2,5 kali dari arus short circuit. Pada contoh, besarnya arus dinamik, Idyn adalah 2.5Ith (seperti ditunjukan pada gambar2, huruf G). Parameter arus dinamik terkait dengan besarnya arus puncak pertama kali ketika terjadi kesalah system.
- Name plate harus mengandung tentang kemampuan tegangan tertinggi dari produk, misal 12 KV atau 24KV. Pada contoh, seperti ditunjukan pada gambar1 huruf H, besarnya tegangan tertinggi adalah 24KV. Parameter ini mengindikasikan tegangan maksimum yang boleh diterima oleh trafo arus.
- Name plate juga harus mengandung kemampuan insulasi dari produk, misal 50/125KV. Pada contoh gambar2, huruf H adalah nilai dari kemampuan insulasi dari sebuah trafo arus. Nilai 50 adalah tegangan Uji ketahanan insulasi selama 1 menit, sedangkan angka 125 adalah nilai tegangan impuls.
- Catatan: Parameter yang terkait dengan kemampuan insulasi bisa digabung menjadi: 24/50/125KV
Gambar3 |
- Informasi penting lainnya yang harus dicantumkan dalam nameplate adalah Arus primer pengenal dan arus sekunder pengenal dan biasa dikenal sebagai rasio pengenal. Biasa ditulis “ rated primary/rated secondary”. Pada contoh yang ditunjukan pada gambar3 huruf J, rasio pengenalnya adalah 400-800/1-1.
- Nameplate juga harus menspesifikasikan Terminal marking dari kumparan sekunder. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan polarity. Terminal marking ditunjukan pada gambar3 huruf K.
- Name plate harus mencantumkan besarnya Arus Sekunder pengenal. Pada contoh, besarnya arus sekunder adalah 1A, seperti yang ditunjukan pada gambar3 huruf L.
- Nameplate juga harus mencantumkan Daya keluaran pengenal (rated Output).
- Name plate harus mencantumkan kelas ketelitian dari masing-masing core.
- Parameter penting lainnya adalah factor keselamatan FS untuk kelas metering atau Akurasi limit Faktor (ALF) untuk kelas proteksi seperti ditunjukan pada gambar3 huruf O. Parameter ini sangat berperan penting dalam melindung peralatan yang terbugung pada rangkaian sekunder.
Demikian
materi tentang informasi yang dicantumkan pada nameplate dari sebuah trafo
arus. Semoga bermanfaat bagi anda para pembaca budiman.
Terima kasih ilmunya..
ReplyDeletethanks gan sudah share
ReplyDeletealas service