BURDEN
Contoh spesifikasi kelas akurasi dan
burden berdasarkan ANSI/IEEE untuk trafo pengukuran.
Dengan demikian, pengertian burden pada trafo arus meliputi semua
komponen yang terhubung dengan kumparan sekunder dari trafo arus seperti
peralatan meter atau proteksi, konektor, kabel, lampu indicator dan lain
sebagainya. Pada contoh diatas, burden meliputi impedansi kabel penghubung dan
peralatan ukur atau proteksi.
Istilah burden selalu muncul dalam pembahasan
mengenai trafo instrumentasi, baik itu trafo arus maupun trafo tegangan.
Istilah ini juga kadang-kadang selalu disamakan dengan istilah load. Karena pengertian dari burden
sangat penting dan berpengaruh signifikan kepada kelas akurasi sebuah trafo
arus dan trafo tegangan, maka kami coba menyajikannya secara komprehensif untuk
membantu praktisi yang bergerak dibidang control tegangan menengah memahami
lebih baik terkait pemahaman tentang burden.
Sebagai
permulaan, kami akan mencoba memaparkan pengertian burden untuk trafo arus.
DEFINISI BURDEN.
Jika mengacu
pada standar IEC 60044-1 tentang istilah burden, berikut ini adalah kutipannya
dalam bahasa inggris.
The impedance of the secondary circuit
in ohms and power-factor.
The burden is usually expressed as the
apparent power in voltamperes absorbed at a specified power-factor and at the
rated secondary current.
Berdasarkan definisi diatas, pengertian burden adalah impedansi dari
rangkaian sekunder di dalam satuan Ohm dan power factor.
Dengan demikian, sebuah burden dapat diekspresikan dalam 2 cara, yaitu:
1. Sebuah burden dinyatakan sebagai total impedans dari rangkaian sekunder dalam satuan Ohms. Definisi ini biasa digunakan dalam standard ANSI/IEEE. Table 1 menunjukan burden berdasarkan ANSI.
1. Sebuah burden dinyatakan sebagai total impedans dari rangkaian sekunder dalam satuan Ohms. Definisi ini biasa digunakan dalam standard ANSI/IEEE. Table 1 menunjukan burden berdasarkan ANSI.
Standar Burden Berdasarkan ANSI/IEEE C57.13 |
0.3B0.2
Dimana 0.3
adalah kelas akurasi dengan batas kesalahan 0.3% dan B0.2 adalah burden untuk trafo pengukuran
dengan nilai impedansi nya 0.2 Ohm
0.6B0.9
Dimana 0.6
adalah kelas akurasi dengan batas kesalahan 0.6% dan B0.9 adalah burden untuk
trafo pengukuran dengan nilai impedansi nya 0.9 Ohm
-
2. Sebuah burden dinyatakan dalam bentuk daya
nyata VoltAmpere (Apparent power, VA) pada power faktor yang sudah ditentukan
pada arus sekunder pengenal (Rated Secondary Current). Definisi ini biasa
digunakan dalam standard IEC60044-1. Standar IEC 60044-1 mensyaratkan pabrikan
untuk melakukan pengujian dengan menggunakan burden pada nilai tertentu dan
power factor 0.8 lagging sebagaimana kutipan dibawah ini yang berdasarkan
standar IEC60044-1.
-
For testing purposes
when determining current error and phase displacement, the burden shall have a
power-factor of 0.8 inductive except that, where the burden is less than 5 VA, a power factor of 1.0 is
permissible.
Catatan:
Kelas
akurasi dan Burden adalah 2 hal yang saling terkait, sehingga selalu
didefinisikan bersamaan. Nilai akurasi akan bergeser dari nilai yang sudah
ditentukan apabila burden yang digunakan lebih besar atau lebih kecil dari
batasan burden yang telah ditentukan.
Sedangkan kita tahu, definisi dari rangkaian sekunder adalah rangkaian
yang dihubungkan dengan kumparan sekunder dari trafo arus. Rangkaian sekunder
bisa meliputi kabel, ataupun peralatan ukur maupun proteksi.
Jika di ilustrasikan dalam bentuk grafik, pengertian burden ditunjukan
pada gambar dibawah ini.
Karena resistansi dari kabel penghubung antara terminal sekunder trafo
arus dengan peralatan ukur atau proteksi sangat berdampak kepada kinerja dari
sebuah trafo arus, maka beberapa hal dibawah ini perlu diperhatikan.
- Apabila peralatan ukur atau proteksi terletak jauh dari terminal sekunder, maka sebaiknya digunakan trafo arus dengan keluaran arus sekunder yang kecil, misalnya 1 ampere. Menggunakan trafo arus dengan keluaran 5 ampere untuk alat ukur yang terletak jauh dari terminal sekunder, akan menyebabkan VA yang diserap oleh kabel jauh lebih besar.
- Untuk memastikan nilai akurasi berada pada kisaran yang sesuai dengan hasil dari pabrikan, maka nilai burden harus pada kisaran 25% hingga 100% dari rated burdennya (untuk CT dengan standar IEC60044-1) atau pada kisaran rated burdennya untuk standar ANSI/IEEE C57.13
- Penggunaan burden yang jauh lebih besar atau lebih kecil dari burden pengenal (rated burden), akan menyebabkan kesalahan rasio (ratio error dan pergeseran fasa) menjadi semakin besar.
- Penggunaan burden yang tidak sesuai, juga akan mengakibatkan pergeseran nilai FS atau ALF, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan ukur atau CT menjadi lebih cepat saturasi.
Tabel dibawah ini adalah nilai relatif VA
untuk beberapa alat ukur:
Instrument Type
|
Approximate Burden
|
Ammeter
|
0.5 - 5VA
|
Voltmeter
|
2 - 5VA
|
Frequesncy Meter
|
1 - 5VA
|
Protection Relay
|
0.2 - 30VA
|
Penjelasannya bagus mas. Saya jadi lebih paham tentang burden
ReplyDeleteTerima Kasih
mau nanya mas, voltampere bukannya satuan untuk daya semu mas ?
ReplyDeletebetul..va untuk daya semu atau apparent power yang terdiri dari daya reaktif dan daya aktif
DeleteAlhamdulillah, akhirnya paham juga teori Burden, terima kasih pak, membantu saya menjelang sidang skripsi (y)
ReplyDeleteterimakasih banyak, sangat membantu
ReplyDelete